Friday, December 5, 2014

Sexuality: Sexual Orientation

Pendahuluan

            Sebelum memasuki topik orientasi seksual, kita harus mengetahui apakah yang dimaksud dengan sex dan apa pula yang dimaksud dengan gender. Sex adalah jenis kelamin seorang individu berdasarkan anatomi biologisnya, sebagai contoh; pria memiliki penis dan wanita memiliki vagina. Gender adalah identifikasi psikologis seorang individu terhadap kenyamanan masing – masing pada salah satu kategori jenis kelamin, (King, 2011).
            Seksualitas mempunyai subjek pembahasan yang luas, seperti disorder dalam perkembangan seksual, bertentangnya sex dan gender yang dimiliki seseorang, teori – teori perkembangan gender, psikologi perbedaan gender, dan berbagai macam hal lainnya. Dalam artikel klinis ini akan lebih mendalami apa itu yang dimaksud dengan orientasi seksual, berbagai macam orientasi seksual, faktor apa saja yang berkemungkinan berperan dalam orientasi seksual individu, dan berbagai macam subjek lain tentang topik ini.



Sexuality: Sexual Orientation

Definisi Orientasi Seksual

            Orientasi seksual adalah pola abadi emosional, romantis, dan ketertarikan seksual terhadap pria, wanita, atau keduanya. Orientasi seksual dapat pula dijadikan sebuah identitas berdasarkan ketertarikan tersebut, perilaku yang terkait, dan keanggotaan dalam sebuah komunitas berbagai individu dengan ketertarikan yang sama. Dari penelitian yang dilakukan dalam jangka berdekade – decade, telah di buktikan bahwa orientasi seksual mempunyai rangkaian kesatuan. Dalam rangkaian ini orientasi seksual biasa di diskusikan menggunakan tiga kategori, (American Psychological Association, 2008).

Kategori Orientasi Seksual

            Tiga kategori orientasi seksual itu adalah, heterosexual, homosexual, dan bisexual. Dimana heterosexual adalah ketertarikan seorang individu terhadap lawan sex, homosexual adalah ketertarikan seorang individu terhadap sex yang sama, dan bisexual adalah ketertarikan seorang individu terhadap lawan sex dan sex yang sama, (King, 2011).

Faktor – Faktor Yang Berkemungkinan Berperan Dalam Orientasi Seksual

            Tidak ada konsensus dari para ilmuwan tentang alasan paling tepat mengapa seorang individu memiliki orientasi seksual tertentu. Walau sudah banyak penelitian yang dilakukan dari segi genetis, hormonal, perkembangan, dan pengaruh sosial – kultur terhadap orientasi seksual, tidak ada penemuan yang dapat dijadikan kepastian oleh para ilmuwan untuk faktor yang mempengaruhi orientasi seksual seseorang. Banyak yang berpikir bahwa nature dan nurture berperan secara kompleks dalam subjeck ini, umumnya para individu tidak merasa mereka punya pilihan dalam orientasi seksual yang mereka miliki, (American Psychological Association, 2008).

Apakah Homosexuality Termasuk Mental Disorder?

            Tidak, orientasi lesbian, gay, dan bisexual tidak termasuk disorder. Penelitian tidak menemukan hubungan yang inheren antara orientasi – orientasi seksual tersebut dengan psychopathology (The scientific study of mental disorders). Heterosexualitas dan Homosexualitas merupakan aspek normal dalam seksualitas manusia. Kedua hal tersebut telah di dokumentasikan oleh berbagai macam abad dan budaya. Penelitian berdekade dan pengalaman klinis menunjukkan bahwa berbagai macam orientasi ini merupakan aspek normal dalam kehidupan manusia, (American Psychological Association, 2008).



Daftar Pustaka


American Psychological Association. (2008). Answers to your questions: For a better understanding of sexual orientation and homosexuality. Washington, DC: Author. [Retrieved from www.apa.org/topics/lgbt/orientation.pdf.].

King, L. A. (2011). The Science of Psychology: An Appreciative View 2nd Edition. New York: McGraw - Hill.

0 comments:

Post a Comment