Pendahuluan
Sebelum
memasuki topik orientasi seksual, kita harus mengetahui apakah yang dimaksud
dengan sex dan apa pula yang dimaksud
dengan gender. Sex adalah jenis
kelamin seorang individu berdasarkan anatomi biologisnya, sebagai contoh; pria
memiliki penis dan wanita memiliki vagina. Gender adalah identifikasi
psikologis seorang individu terhadap kenyamanan masing – masing pada salah satu
kategori jenis kelamin, (King, 2011) .
Seksualitas
mempunyai subjek pembahasan yang luas, seperti disorder dalam perkembangan
seksual, bertentangnya sex dan gender yang dimiliki seseorang, teori – teori
perkembangan gender, psikologi perbedaan gender, dan berbagai macam hal
lainnya. Dalam artikel klinis ini akan lebih mendalami apa itu yang dimaksud
dengan orientasi seksual, berbagai macam orientasi seksual, faktor apa saja
yang berkemungkinan berperan dalam orientasi seksual individu, dan berbagai
macam subjek lain tentang topik ini.
Sexuality: Sexual Orientation
Definisi Orientasi Seksual
Orientasi
seksual adalah pola abadi emosional, romantis, dan ketertarikan seksual
terhadap pria, wanita, atau keduanya. Orientasi seksual dapat pula dijadikan
sebuah identitas berdasarkan ketertarikan tersebut, perilaku yang terkait, dan
keanggotaan dalam sebuah komunitas berbagai individu dengan ketertarikan yang
sama. Dari penelitian yang dilakukan dalam jangka berdekade – decade, telah di
buktikan bahwa orientasi seksual mempunyai rangkaian kesatuan. Dalam rangkaian
ini orientasi seksual biasa di diskusikan menggunakan tiga kategori, (American Psychological Association, 2008) .
Kategori Orientasi Seksual
Tiga
kategori orientasi seksual itu adalah, heterosexual,
homosexual, dan bisexual. Dimana heterosexual adalah ketertarikan seorang individu
terhadap lawan sex, homosexual adalah ketertarikan seorang individu terhadap
sex yang sama, dan bisexual adalah ketertarikan seorang individu terhadap lawan
sex dan sex yang sama, (King, 2011) .
Faktor – Faktor Yang Berkemungkinan Berperan Dalam
Orientasi Seksual
Tidak ada konsensus
dari para ilmuwan tentang alasan paling tepat mengapa seorang individu memiliki
orientasi seksual tertentu. Walau sudah banyak penelitian yang dilakukan dari
segi genetis, hormonal, perkembangan, dan pengaruh sosial – kultur terhadap
orientasi seksual, tidak ada penemuan yang dapat dijadikan kepastian oleh para
ilmuwan untuk faktor yang mempengaruhi orientasi seksual seseorang. Banyak yang
berpikir bahwa nature dan nurture berperan secara kompleks dalam
subjeck ini, umumnya para individu tidak merasa mereka punya pilihan dalam
orientasi seksual yang mereka miliki, (American Psychological Association, 2008) .
Apakah Homosexuality Termasuk Mental Disorder?
Tidak,
orientasi lesbian, gay, dan bisexual tidak termasuk disorder. Penelitian tidak
menemukan hubungan yang inheren antara orientasi – orientasi seksual tersebut
dengan psychopathology (The scientific study of mental disorders).
Heterosexualitas dan Homosexualitas merupakan aspek normal dalam seksualitas
manusia. Kedua hal tersebut telah di dokumentasikan oleh berbagai macam abad
dan budaya. Penelitian berdekade dan pengalaman klinis menunjukkan bahwa
berbagai macam orientasi ini merupakan aspek normal dalam kehidupan manusia, (American Psychological Association, 2008) .
Daftar Pustaka
American Psychological Association. (2008). Answers
to your questions: For a better understanding of sexual orientation and
homosexuality. Washington, DC: Author. [Retrieved from
www.apa.org/topics/lgbt/orientation.pdf.].
King, L. A. (2011). The Science of Psychology: An
Appreciative View 2nd Edition. New York: McGraw - Hill.
0 comments:
Post a Comment